RSCC: ”Ahok Harus Dihentikan, Akibat Kebohongannya Rakyat Jakarta Cedera!”
Berita Islam 24H - Semalam tahlil hari ke tujuh untuk Almarhum Muhamad Ilham yg akan digelar di Blok A, Rusun Rawa Bebek tertunda lama dan akhirnya digelar di luar pagar di tepi jalan.
Tentara yang jadi penjaga keamanan disana melarang saya, warga Aguarium dari Puing dan Media, masuk atas perintah atasan.
Sudah terlalu banyak tumbal yang disajikan warga Ibukota di altar Jakarta demi menutupi kebohongan dan kesombongan yg ditebar Gubernur Ahok dengan jumawa.
Harta, derita, airmata, bahkan nyawa telah dipersembahkan rakyat dalam kehinaannya di hadapan kekuasaan yang arogan.
Masih hangat dalam ingatan, Sabtu kelabu 11 April 2016, limaribu aparat, yang terdiri atas ribuan pasukan Angkatan Bersenjata dengan perlengkapan perang, ribuan polisi anti huru hara (PHH) yang sangar, ditambah ribuan Satpol PP beringas, mengawal buldozer beraksi tanpa ampun, meratakan rumah-rumah warga Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Jakarta Utara.
Alat-alat kekuasaan itu menghentak keriaan anak-anak Kampung Akuarium, membunuh seketika harapan, sejarah dan budaya mereka. Dengan pola yg sama, Ahok menggasak kampung-kampung warga Jakarta dimana-mana.
Jerit tangis rakyat yang terlindas penggusurannya yang keji dan ngawur di Kampung Pulo, Kalijodo, Pasar Ikan, Bukit duri, Rawajati dan di tempat-tempat lain tak digubris.
Kecaman dan kutukan atas kebijakannya yang dikendalikan secara penuh oleh para pengembang pencemar lingkungan, juga tak pernah dihiraukan. Dengan kecongkakan yg sudah jadi tabiatnya, Ahok secara terbuka bahkan terus berbohong. Katanya:
“Aku memang menggusur. Aku memindahkan warga miskin dari tempat kumuh ke ru-sunawa, apa itu kejahatan? Tidak. Aku justeru memanusiakan dan mengangkat derajat mereka… !”
Rusunawa adalah “rumah susun sewa sederhana” pola penggusuran Ahok yang asal buang warga tergusur. Mereka akan kesulitan membayar sewanya karena mereka dijauhkan dari kehidupan dan dari tempat mereka mencari nafkah.
Yang lebih menyedihkan Rusunawa yang kata Ahok memanusiakan dan siap huni itu secara fisik dan kelayakan adalah Bohong Besar.
Setelah melalui barbagai bentuk intimidasi dan ancaman, 100 lebih KK warga Kampung Akuarium, akhirnya menempati rusun di Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur.
Ahok menempatkan mereka di sebuah blok khusus lajang yang hanya terdiri dari 1 ruangan 4 X 6 meter dan 1 bilik untuk WC dan Kamar Mandi dalam satu ruangan. Sementara dapur dan jemuran ditempatkan di luar, menghadap halaman rusun yang hanya dipagari teralis.
Maka tragedi yang dikhawatirkan banyak orang itu pun terjadi. Ilham, 3 tahun, terjatuh dari lantai 4 karena jaring-jaring teralisnya memang dibuat untuk pengaman orang dewasa.
Betul kematian ada di “Tangan” Tuhan tapi kita tak akan tutup mata bahwa jatuhnya Ilham dari Lantai 4 Rusun Rawa Bebek adalah akibat kebohongan dan ketakaburan Ahok. Atas dasar itu, mewakili warga Kampung Akuarium kami dengan ini menuntut:
1. Agar Menteri Dalam Negeri, Saudara Tjahyo Kumolo serta DPRD DKI Jakarta, dalam kedudukannya masing-masing, segera mengambil langkah memecat Ahok dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta, karena Ahok dengan sikapnya yang pongah, dengan kebohongan-kebohongan dan kebijakan-kebijakannya yang tidak manusiawi, korup, Anti Hukum dan Anti Aturan sudah sangat membahayakan, apabila terus dipertahankan sebagai Gubernur.
2.Agar DPRD & DPD DKI Jakarta memakai perannya sebagai Wakil Rakyat mengambil langkah Cepat memindahkan Warga Akuarium dari Blok Lajang ke Blok yg semestinya.
3. Agar seluruh politisi terutama Pimpinan Partai Politik dan Pimpinan Media Massa, berhenti bermain-main dengan nasib dan nyawa rakyat kecil.
Jakarta begitu juga Indonesia tidak bisa dibangun demi kepentingan dan atas kendali Penguasa Uang, melainkan atas kepentingan Bangsa dan atas kendali Negara secara Konstitusional sesuai UUD’45 Asli.
Jakarta 8 Desember 2016
RATNA SARUMPAET CRISIS CENTER
Ratna Sarumpaet
0 Response to "RSCC: ”Ahok Harus Dihentikan, Akibat Kebohongannya Rakyat Jakarta Cedera!”"
Posting Komentar