Dukung Aksi Damai 4 November, Tokoh Tionghoa Jaya Suprana Sumbang Logistik


Dukung Aksi Damai 4 November, Tokoh Tionghoa Jaya Suprana Sumbang Logistik

Berita Islam 24H - Presiden Direktur PT Jamu Jago, Jaya Suprana menyumbang minuman dan makanan untuk demonstran yang menginap di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Pada Jumat, 4 November 2016, para demonstran akan melakukan unjuk rasa kasus peninstaan agama yang dilakukan Basuki Purnama alias Ahok.

Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdulsalam mengatakan Jaya Suprana tiba menjelang salat Asar. Pendiri Museum Rekor Indonesia ini hanya sebentar di mesjid terbesar di Asia Tenggara.

"Beliau menyumbang 12 dus air mineral, kue-kue dan roti," kata Abu Hurairah pada Kamis, 3 November 2016.

Selain Jaya Suprana, kata Abu, banyak warga Jakarta memberi sumbangan makanan dan minuman bagi demonstran Aksi Bela Islam II. Ratusan karton air mineral, kue, roti hingga nasi box sejak Kamis pagi sudah berdatangan ke Istiqlal.

Selepas salat Asar pengurus masjid mulai membagikan konsumsi tersebut pada puluhan orang yang sudah berdatangan di Istiqlal.

"Bapak dari mana? Mau ikut aksi esok? Ini silahkan dimakan semoga bermanfaat," kata Samin, 30 tahun, salah satu pramubakti di Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal yang tenaganya dipakai untuk membantu pengurus masjid melayani demonstran.

Pertanyaan itu selalu dilemparkam oleh Samin pada setiap orang yang meminta makan. "Soalnya, amanah dari yang menyumbang untuk yang mau ikutan besok," ujarnya.

Hingga sore ini, masih ada mobil yang berdatangan dan menurunkan bantuan logistik. "Dari pagi sudah sekitar 100 mobil yang datang," kata Samin.

Abu menjelaskan sumbangan yang datang ini semua atas nama pribadi. Tidak ada sumbangan yang datang dari lembaga maupun partai politik. "Semuanya atas nama hamba Allah," ujarnya.

Pada September 2016, Jaya Suprana membantu warga Bukit Duri, Kecamatan Tebet yang pemukimannya akan digusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama alias Ahok.

Jaya mendampingi warga yang ketakutan setelah menerima surat peringatan ketiga dari Wali Kota Jakarta Selatan agar membongkar rumahnya yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.

"Waktu itu warga ketakutan dan saat itu saya berupaya menghibur dan saya mengatakan saya siap kalau betul digusur saya berdiri di depan buldozer. Masalah itu nanti dilindes atau tidak, saya tidak peduli," kata Jaya Suprana yang bersahabat dengan Abdurrahman Wahid.

Jaya mengaku memiliki hubungan emosional dengan warga Bukit Duri sejak perkenalannya dengan Sandyawan Sumardi, Direktur Ciliwung Merdeka. "Saya memiliki hubungan batin dengan warga Bukit Duri cukup lama," ujar dia.

Sandyawan Sumardi, sejak tahun 2000, semakin intensif melalui kegiatan seni. "Melalui Ciliwung Merdeka, kami mengadakan konser rakyat untuk rakyat," Jaya Suprana berujar.

Hubungan itu makin erat ketika Gubernur Ahok menggusur pemukiman warga Kampung Pulo, Jakarta Timur. Jaya Suprana megaku terlambat mengetahui kabar penggusuran itu. "Saat penggusuran terjadi saya belum sadar. Sekarang warga Bukit Durilah yang belum tergusur."

Jaya Suprana meminta penggusuran ditunda lantaran masih ada proses gugatan yang masih berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara. "Penggusuran tidak boleh dilakukan sebelum ada keputusan pengadilan," katanya.

Namun Pemerintah DKI Jakarta tidak peduli. Ratusan anggota Satpol Pamong Praja dibantu polisi tetap membongkar pemukiman warga Bukit Duri. [beritaislam24h.com / tc]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dukung Aksi Damai 4 November, Tokoh Tionghoa Jaya Suprana Sumbang Logistik"

Posting Komentar